Sehat merupakn suatu keadaan yang bersifat kompleks dan menyeuruh dan tidak dapat dipisahkan dari keadaan jasmani dan hubungan social. Dalam bagian ini sehat mental dilihat secara khusu sebagai salah satu keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan jasmani dan hubungan social.
Seperti arti sehat, secara umum sehat mental merupakan keadaan yang bersifat relative, senantiasa berubah dan tergantung pada factor- factor da kekuatan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, sehat metal sulit diberi batasan. Keadaan sehat mental selanjutnya merupakan keadaan saling mempengaruhi dan ketergantungan antara keadaan jasmani dan social yang tidak dapat dipisahkan atau dilepas satu sama lain.
Sebagai contoh bila pada suatu saat kita mengalami konflik dengan sesame teman kerja atau anggota keluarga maka akanterjadi gangguan keseimbangan jasmani seperti jantung berdetak cepat atau merasa cemas bahkan timbul diare, sehingga langsung dapat mengalami hubungan social yang kurang serasi antara kita dengan teman. Apabila gangguan mental atau rohani berkelanjutan secara terus menerus, maka akan timbul masalah gangguan jasmani yang disebut gangguan Pscyhophysiologis.
Meskipun demikian, dapat kita perhatikan bahwa pokok dari gangguan mental adalah kemanuan bertanggung jawab, sehingga dapat dikatakan bahwa sehat mental sama dengan tanggung jawab (Glesser 1965:40). Dengan demikian, apabila seseorang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan tanggung jawab atau tidak dapat menepati janji dan kewajiban tugasnya secara terus menerus, maka dapat dikatakan orang tersebut sakit secara mental.
Dr. Zakiah Darajat (1982:10) mengemukakan pengertian tentang kesehatan mental sebagai keadaan terhindarnya seseorang dan gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara cepat, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mugkin dan membawa kepada kebahagiaan serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.
Dalam perundang-undangan Negara Indonesia mengenai kesehatan mental atau jiwa yang tercantum dalam UU No. 1/1960 LM No. 2085 tentang kesehatan jiwa dalam pasal 1 yang berbunyi :“kesehatan jiwa (Mental Health) menurut paham kedokteran pada waktu sekarang adalah salah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosi yang optimal serta perkembangan seseorang berjalan selaras dengan keadaan orang lain”.Adapun dua faktor dasar yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang yaitu Faktor Internal dan Faktor External, kedua faktor itu saling berhubungan satu sama lain dan saling ketergantungan dan membentuk satu kesatuan sebagai keadaan yang menunjukan ciri sehat tidaknya mental seseorang. Langsung saja kita masuk kedalam pembahasan dua fator tersebut:
1. Faktor Internal
Faktor ini disebut juga faktor dalam diri seseorang yang meliputi keadaan biologis berupa keadaan Heredety (keturunan) yang mempengaruhi seluruh fungsi disiolofinya. Sebab itu dalam faktor internal ini dibicarakan mengenai masalah keturunan dan keadaan jasmani sebagai unsur yang memberi pengaruh pada terjadinya kesehatan mental seseorang. Apasih yang dimaksud dengan faktor keturunan dan faktor keadaan jasmani? Keduanya berhubungan erat satu sama lain, perbedaannya terletak pada faktor mana yang lebih dahulu mempengaruhinya
Faktor keturunan menjadi pangkal kekuatan potensi seseorang yang cenderung memberi keterbatasan pada keadaan kesehatan mentalnya. Keadaan ini berasal dari kedua orang tuanya melalui pemindahan potensi berupa gerak-gerik, prilaku yang berlangsung dalam pencampuran Gene (unsur keturunan) pada saat sperma dan telur bergabung membentuk bakal manusia.
2. Faktor External
Faktor ini berupa keadaan lingkungan yang sebagian besar mempengaruhi keadaan faktor internal sebagai akibat hubungan ekologi antara kedua faktor tersebut. Sebagai salah satu contoh dalam kebudayaan cara berpakaian ditentukan oleh kebiasaan mereka, cuaca, ruangan dan sebagainya yang akhirnya kembali kepada keadaan manusia sebagai faktor external dan seterusnya.
Dalam masalah kesehatan mental, faktor eksternal meliputi keadaan fisik (ruanganm cuaca, waktu) dan lingkungan social berupa hubungan antara diri seseorang dengan orang lain yang kemudian lebih dialami sebagai lingkungan social budaya. Lingkungan sosial budaya pada dasarnya merupakan hasil hubungan ekologi antara manusia dengan lingkungan fisiknya. Hasil perbuatan berupa cara berprilaku, cara berfikir, berkomunikasi yang merupakan carmin lingkungan budaya.
Baca Juga: Konsep Pendidikan Kasmani dan Faktor Yang Mempengaruhinya>
Orang tua, guru, para pemimpin masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia yang bermental sehat. Mereka merupakan gambaran pribadi anggota masyarakat menurut lingkungannya, sebab itu mereka harus terlebih dahulu memeliki kualitas mental yang kua, salah satunya mereka harus mencintai kebersihan dir (faktor internal) dan lingkungannya (faktor eksternal).
Meski demikian harus disadari bahwa akhirnya terbentuknya pribadi-pribadi manusia yang sehat mental ditentukan oleh seberapa jauh orang tua dapat menggunakan waktunya untuk menjalani hubungan yang baik, penuh kasih sayang dan tanggung jawab terhadap keluarga, anak-anak dan seluruh warga masyarakat tempat dimana mereka tinggal, bergaul dan bekerja sehari-hari. Keluarga merupakan benih bagi terbentuknya masyarakat yang luas samapai bangsa dan bernegar. Sebab itu bangsa dan Negara yang sehat dan kuat ditentukan oleh keluarga yang sehat pula.
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar dengan bijak.