Cara Mengatasi Boredom dan Fatigue-Ruang Penjas - ruang penjas

Latest

PAPAN IKLAN

Saturday, November 16, 2019

Cara Mengatasi Boredom dan Fatigue-Ruang Penjas

https://ruang-penjas.blogspot.com/2019/11/gejala-psikologis-dalam-olahraga.html
Gejala Psikologis dalam olahraga bukan hanya terpaku pada akal dan fikiran, akan tetapi melibatkan juga kepada aspek-aspek emosional yang sering kali menimbulkan permasalahan-permasalahan khusus. Gejala-gejala afektif emosional dalam olahraga memiliki sifat yang positif tentunya, diantaranya rasa bangga, puas, gembira dan rasa menyenangkan. Sebaliknya rasa takut, rasa kecewa dan rasa putus asa dapat menimpa seorang atlit kapan saja sehingga dapat menimbulkan faktor negative yaitu rasa malas, bosanm dan cepat lelah.

Gejala Psikologis diatas sering kali timbul dalam aktivitas olahraga prestasi, yang dinamakan gejala Boredom (rasa jemu) dan dapat meningkat menjadi kelelahan atau fatigue. Nah pada artikel kali ini, blog ruang penjas akan menjelaskan tentang bagai mana cara mengatasi gejala Boredom dan Fatigue dalam aktivitas olah raga prestasi.

Gejala boredom dan fatigue yang bisa timbul dalam pemusatan latihan yang dilakukan dalam waktu yang cukup panjang (sepanjang tahun) dapat menyerang kondisi psikologis atlet tersebut, maka dari itu di butuhkan kreatifitas dari pelatih khususnya dalam membuat program latihan yang bervariasai (tidak monoton) agar tidak menimbulkan rasa jenuh si atlet tersebut.

Boredom dan Fatigue mudah timbul apabila atlet diberi latihan dalam suasana penuh ketegangan, kurang relaks, kurang senda gurau atau humor dan materi latihannya itu-itu saja. Dalam hal ini jelas peran pelatih yang baik harus menguasai metode kepelatihan dan harus dapat mebuat variasi-variasi sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis atlet yang dibinanya.

Disamping menguasai metode melatih, peran pelatih juga perlu menguasai didaktik. Penguasaan metode melatih akan menjamin pada penguasaan keterampilan, tentu dengan cara-cara yang benar efisien dan tidak menimbulkan bahaya (cidera). Dengan penuasaan Didaktik maka pelatih bisa selalu menarik minat para atlet atau calon atliet, tidak mengabaikan minat dan kebutuhan atlet yang dibina serta selalu menjaga hubungan yang harmonis, akrab satu sama lain.

Gejala Boredom dan mental Fatigue yang dialami seorang atlet menandakan menurunnya motivasi yang sangat penting, artinya dalam upaya pembinaan atlet sebagai mana diutarakan olehh Singer pengalaman bahwa cukup banyak atlet berbakat yang meredup dikarenakan pelatihnya tidak bisa memotivasi si atlet tersebut. Tanpa adanya motivasi dari pelatih dapat menimbulkan gejala yang sangat fatal bagi atlet yaitu hilangnya minat dan gairah berprestasi, rasa frustasi karena karena sebuah kegagalan, rasa putus asa dan akhirnya si atlet mininggalkan olahraga.

Untuk mengatasi timbulnya Boredom dan Mental Fatigue dapat dilakukan tindakan-tindakan diantaranya:

  • Menimbulkan harapan baru, yaitu dengan cara menunjukan sasaran untuk dicapai dengan kemampuan siatlet yang bersangkutan. Setiap atlet membutuhkan kepuasan karena dapat mencapau sesuatu yang lebih tinggi dari pencapaia sebelumnya. Teknik ini sesuai dengan teknik menimbulkan motivasi yang dikenal sebagai “Goal Setting”.
  • Menimbulkan rasa mampu dan percaya diri, ada kalanya prestasi seorang atlet seakan-akan terhenti pada tingkat tertentu sedangkan kemampuannya masih bisa melakukan pencapaian yang maksimal. Pada kondisi seperti ini, seorang pelatih harus pandan mengamati segi positif pada kemampuan dan kelebihan yang ada pada diri siatlet tersebut, misalnya dengan cara mengetahui kecepatan latau kekuatan kayuahan tangan pada atlet renang. Dengan cara tersebut, pelatih dapat memberikan penjelasan bahwa kemampuan atlet tersebut masih lebih baik daripada atlet yang lainnya.
  • Teknik menimbulkan motivasi dengan memberikan tantangan juga termasuk salah satu upaya yang dapat digunakan untuk memacu atlet dalam mencapai prestasi yang lebih tinggi. Sehingga rasa jemu ataupun kelelahan mental dapat terkurangi karena adanya tantangan yang berupa target-target yang perlu dikejar. Trik ini hanya akan berjalan baik melalui pendekatan Psikologis secara presuasif dan tidak dengan cara paksaan.
  • System “reward dan punishment” atau pemberian penghargaan dan hukuman juga dapat digunakan untuk memotivasi seorang atlet. Hendaknya seorang pelatih lebih mengutamakan cara pemberian penghargaan yang dapat dilakukan dengan cara seperti memberikan pujian, acungan jempol, memberikan nilai yang lebih dari apa yang telah dicapai dll. Jika harus memberikan hukuman, hendaknya harus dihindari sejauh mungkin kecuali jika betul-betul diperlukan saja.
Jadi kesimpulannya adalah, timbulnya Kondisi Psikologis Boredom dan Mental Fatigue biasanya menyerang kepada para atlet yang kurang mendapat perhatian dari lingkungan sekitarnya, baik itu dari pelatih, official, atau dari rekan se-tim sehingga timbul rasa kurang percaya diri,rasa putus asa dll sehingga timbulah Gejala Psikologis Boredom dan mental Fatigue. Hal tersebut masih bisa diatasi dengan cara memberikan motivasi dengan metode tertentu, memberikan metode latihan yang bervariasi dan lain sebagainya.
Baca Juga : Psikologi Olahraga Menurut Para Ahli-ruang penjas

No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar dengan bijak.